LIMA TIPE DASAR BISNIS DIGITAL
1. Content-Based Business : Bisnis yang bertujuan untuk memberikan konten-konten yang bermanfaat untuk pengguna, contoh Tirto.id, Investbro.co.id dan lain sebagainya.
Tirto.id: Sebuah platform berita daring yang menyajikan berita-berita aktual dan analisis mendalam tentang berbagai topik yang relevan dengan masyarakat Indonesia.
Investbro.co.id: Sebuah platform yang menyediakan konten edukasi dan informasi seputar investasi dan keuangan bagi masyarakat Indonesia, membantu mereka untuk memahami lebih baik mengenai investasi dan mengelola keuangan mereka.
Bisnis-bisnis seperti ini mengandalkan kualitas konten yang mereka produksi untuk menarik pengunjung dan membangun audiens setia. Mereka bisa menghasilkan pendapatan melalui berbagai model bisnis, termasuk iklan, langganan, atau penjualan produk atau layanan terkait dengan konten yang mereka sajikan. Keberhasilan bisnis ini sering kali tergantung pada kemampuan mereka untuk menyajikan konten yang relevan, berkualitas, dan bermanfaat bagi audiens mereka.
- 2. Community-Based Business: Bisnis yang bertujuan untuk menyediakan komunitas bagi penggunanya. Contoh aplikasi FOMO untuk pekerja.
FOMO (Fear of Missing Out) untuk pekerja adalah aplikasi yang dirancang untuk membantu pekerja merasa lebih terhubung dengan rekan-rekan kerja mereka, memfasilitasi pertemuan, kegiatan sosial, dan kolaborasi antaranggota tim. Aplikasi semacam ini dapat membantu meningkatkan rasa kebersamaan, keterlibatan, dan produktivitas dalam tim atau organisasi dengan membangun komunitas yang solid.
Selain itu, dalam konteks bisnis, community-based business seperti ini juga dapat menyediakan platform untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya antaranggota komunitas. Mereka dapat menawarkan fitur-fitur seperti forum diskusi, webinar, kursus pelatihan, atau bahkan ruang kerja virtual untuk kolaborasi proyek.
Keberhasilan bisnis semacam ini sering kali tergantung pada seberapa baik mereka dapat membangun dan memelihara komunitas yang aktif, berpartisipasi, dan terlibat. Dengan memperkuat hubungan antaranggota komunitas dan memberikan nilai tambah yang signifikan, bisnis semacam ini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberdayakan anggotanya.
- 3. Online Store : Toko online.
- Toko online atau online store adalah bisnis yang menjual produk atau layanan melalui internet. Dalam model bisnis ini, pelanggan dapat memilih dan membeli produk atau layanan secara daring melalui situs web toko online tersebut. Contoh online store termasuk Amazon, eBay, Shopify, dan banyak lagi.
- Berikut adalah beberapa karakteristik dan elemen kunci dari sebuah toko online:
- Situs Web: Toko online memiliki situs web yang berfungsi sebagai platform untuk menampilkan produk atau layanan yang dijual, serta untuk melakukan transaksi pembelian.
- Katalog Produk: Situs web toko online menyediakan katalog produk yang lengkap dengan deskripsi, gambar, dan harga. Pelanggan dapat dengan mudah menelusuri dan menemukan produk yang mereka minati.
- Keranjang Belanja: Sistem keranjang belanja memungkinkan pelanggan untuk menambahkan produk yang ingin mereka beli dan melanjutkan proses pembelian secara satu kali saat mereka siap untuk membayar.
- Proses Pembayaran: Toko online menyediakan berbagai opsi pembayaran, seperti kartu kredit, transfer bank, atau pembayaran elektronik lainnya, untuk memudahkan pelanggan melakukan pembelian.
- Pengiriman dan Pengiriman: Setelah pembayaran berhasil, toko online mengatur pengiriman produk kepada pelanggan. Ini melibatkan proses pengemasan, pengiriman, dan pelacakan barang.
- Layanan Pelanggan: Toko online biasanya menyediakan layanan pelanggan untuk membantu pelanggan dalam menyelesaikan masalah, pertanyaan, atau keluhan mereka terkait dengan pembelian.
- Pemasaran Digital: Toko online menggunakan berbagai strategi pemasaran digital seperti iklan online, media sosial, dan kampanye email untuk menarik pelanggan potensial dan mempromosikan produk atau layanan mereka.
- 4. Matchmaking Business : Bisnis yang bertujuan untuk menghubungkan dua pihak yang saling berhubungan. Contoh, aplikasi perjodohan, aplikasi pencarian kerja, aplikasi kursus dan lain sebagainya.
- Aplikasi Perjodohan: Platform yang menyediakan layanan untuk mencari dan menghubungkan individu yang mencari pasangan hidup, berdasarkan preferensi, minat, nilai, dan kriteria lainnya.
- Aplikasi Pencarian Kerja: Platform yang mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan atau organisasi yang mencari karyawan. Ini dapat dilakukan melalui pencocokan berdasarkan keterampilan, pengalaman, dan preferensi lokasi.
- Aplikasi Kursus: Platform yang menghubungkan orang yang ingin belajar dengan instruktur atau penyedia kursus yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini dapat mencakup kursus online, pelatihan profesional, atau kelas di tempat.
- Aplikasi Investasi: Platform yang memfasilitasi pertemuan antara investor dan peminjam atau penerima dana untuk tujuan investasi, seperti peer-to-peer lending atau crowdfunding.
- Aplikasi Travel: Platform yang memungkinkan wisatawan untuk menemukan mitra perjalanan atau sesama pelancong dengan minat dan rencana perjalanan yang serupa, untuk berbagi pengalaman atau biaya perjalanan.
- Bisnis matchmaking berfokus pada menciptakan nilai tambah dengan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan atau memiliki kepentingan yang cocok, sehingga memberikan solusi yang efisien dan efektif bagi kedua belah pihak. Keberhasilan bisnis ini sering tergantung pada kemampuan mereka untuk mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pengguna mereka, serta menyediakan pengalaman yang memuaskan dan aman bagi kedua belah pihak yang terlibat.
- 5. Promotion Business : Bisnis yang bertujuan untuk menarik pelanggan baru ke bisnis yang sudah ada. Misalnya, social media influencer, paid ads dan lain sebagainya.
Social Media Influencer: Bisnis dapat bekerja sama dengan influencer yang memiliki pengikut yang besar dan terlibat di platform media sosial untuk mempromosikan produk atau layanan mereka kepada audiens mereka. Influencer menggunakan daya tarik dan pengaruh mereka untuk mengenalkan merek kepada pengikut mereka.
Iklan Berbayar: Bisnis dapat menggunakan iklan berbayar di berbagai platform online, seperti Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, dan lain-lain, untuk menargetkan calon pelanggan potensial berdasarkan demografi, minat, dan perilaku online mereka.
Promosi Acara: Bisnis dapat mengadakan acara atau promosi khusus seperti diskon, penawaran beli satu gratis satu, atau hadiah kontes untuk menarik pelanggan baru dan mendorong pembelian.
Program Afiliasi: Bisnis dapat mengembangkan program afiliasi di mana mereka membayar komisi kepada afiliasi atau mitra yang merujuk pelanggan baru ke bisnis mereka melalui tautan afiliasi atau kode unik.
Email Marketing: Bisnis dapat menggunakan email marketing untuk mengirimkan promosi, penawaran khusus, dan konten yang relevan kepada pelanggan potensial atau pelanggan yang sudah ada.
Tujuan dari bisnis promosi adalah untuk meningkatkan kesadaran merek, menarik pelanggan baru, dan meningkatkan penjualan. Keberhasilan bisnis promosi sering kali tergantung pada kreativitas dalam merancang strategi promosi yang efektif dan relevan dengan target audiens, serta kemampuan untuk mengukur dan menganalisis kinerja kampanye promosi untuk meningkatkan hasilnya.
Salah satu contoh digipreneurship adalah perusahaan seperti Airbnb. Airbnb memanfaatkan platform digital untuk menghubungkan pengguna yang mencari akomodasi dengan orang-orang yang memiliki ruang kosong untuk disewakan. Mereka menggunakan teknologi digital untuk memfasilitasi transaksi, menyediakan layanan pelanggan, dan membangun komunitas online. Melalui pendekatan ini, Airbnb berhasil menciptakan model bisnis baru yang mengganggu industri perhotelan tradisional dan mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat.